Potensi Pertanian
Dalam periode dua tahun terakhir (2008-2010) terjadi peningkatan yang signifikan pada penggunaan lahan untuk hutan rakyat, yaitu 303 Ha. Peningkatan penggunaan lahan untuk penambahan areal hutan rakyat yang berarti semakin bertambahnya luas tutupan hutan terhadap luas daratan.
Tabel: Luas Penggunaan Lahan Kabupaten Wakatobi Tahun 2008 dan 2010
No. |
Jenis Penggunaan Tanah |
Luas Lahan (Ha) |
Persentase (%) |
||
2008 |
2010 |
2008 |
2010 |
||
1 |
Tanah Sawah |
- |
- |
- |
- |
2 |
Bangunan dan Halaman Sekitar |
4.185 |
4.335 |
5,40 |
5,27 |
3 |
Tegal/Kebun |
8.793 |
8.793 |
11,35 |
10,68 |
4 |
Ladang/Huma |
670 |
851 |
0,86 |
1,03 |
5 |
Padang Rumput |
1.760 |
1.784 |
2,27 |
2,17 |
6 |
Lahan yang Sementara Tidak Diusahakan |
9.512 |
10.572 |
12,27 |
12,85 |
7 |
Hutan Rakyat |
7.045 |
7.348 |
9,09 |
8,93 |
8 |
Hutan Negara |
2.345 |
2.480 |
3,03 |
3,01 |
9 |
Perkebunan Rakyat |
9.069 |
9.069 |
11,70 |
11,02 |
10 |
Rawa yang Tidak Ditanami |
4 |
9 |
0,01 |
0,01 |
11 |
Lainnya |
34.117 |
37.059 |
44,02 |
45,03 |
Jumlah |
77.500 |
82.300 |
100,00 |
100,00 |
Sumber: BPS Kabupaten Wakatobi, 2009 dan 2011.
Pertumbuhan dan migrasi penduduk terutama ke ibu kota kabupaten (Wang-Wangi) akan menjadi perhatian pemerintah terkait penggunaan lahan dan dampaknya pada lingkungan. Dalam konteks tersebut, penggunaan lahan untuk kawasan perumahan dan infrastruktur pemerintah ialah sesuai RTRW dan Perda terkait lainya. Oleh karenanya, dalam konteks pengembangan potensi wilayah, khususnya wilayah darat, wilayah Kabupaten Wakatobi sesuai RTRW Kabupaten Wakatobi dibagi ke dalam 2 (dua) fungsi kawasan yaitu kawasan budidaya dan kawasan lindung.
1. Potensi Kawasan Pertanian Lahan Kering
Kawasan ini mencapai areal seluas 4.056,3 Ha atau 6,09 persen dari total luas kawasan budidaya dan 4,93 persen dari luas seluruh wilayah daratan Kabupaten Wakatobi.
Rencana pengembangan lahan kering lebih dititikberatkan untuk lahan tanaman pangan (ubi kayu, jagung, ubi jalar, dan kacang tanah). Lebih jelasnya disajikan pada Tabel di bawah ini.
Tabel: Luas Panen, Produksi, dan Produktifitas Tanaman Pangan, Tahun 2010
No. |
Komoditi |
Luas panen (ha) |
Produksi (ton) |
Produktivitas (ton/ha) |
1. |
Jagung |
523,5 |
1466,0 |
2,8 |
2. |
Ubi kayu |
1.932,0 |
50.232,0 |
26,0 |
3. |
Ubi jalar |
11,0 |
90,2 |
8,2 |
4. |
Kacang tanah |
18.2 |
145,6 |
8,0 |
Sumber: Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Peternakan Kab. Wakatobi, 2011.
Sementara itu, untuk jenis hortikultura (sayur-sayuran, bawang dan berbagai jenis tanaman semusim lainnya) dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel: Produksi Tanaman Hortikultura/Sayuran, Tahun 2010
No. |
Komoditi |
Produksi (ton) |
1. |
Bawang merah |
67,50 |
2. |
Sawi |
30,60 |
3. |
Kacang merah |
22,50 |
4. |
Kacang panjang |
35,00 |
5. |
Cabe |
19,05 |
6. |
Tomat |
133,00 |
7. |
Terung |
97,00 |
8. |
Ketimun |
16,20 |
8. |
Kangkung |
90,00 |
Sumber: Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Peternakan Kab. Wakatobi, 2011.
Kenyataan menunjukkan bahwa produksi tanaman pangan dan hortikultura (sayuran) sebagaimana disajikan pada Tabel di atas tidak mencukupi kebutuhan masyarakat Kabupaten Wakatobi. Untuk memenuhi kekurangan tersebut, maka didatangkan dari Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton dan Kendari.
Program terpenting dalam pemanfaatan lahan kering ialah intensifikasi dan diversifikasi yang didukung oleh ekstensifikasi terbatas. Optimasi pola tanam ditempuh melalui tumpang sari (intercropping system) yang menserasikan jenis tanaman dengan kondisi iklim dan tanah. wialayah pengembangan diarahkan di Kecamatan Wangi-wangi, Wangi-wangi Selatan, Kaledupa, Kaledupa Selatan, Tomia, Tomia Timur, Binongko dan Togo Binongko. Selain itu, potensi lahan kering dapat juga dimanfaatkan untuk pengembangan peternakan dengan sistem pertanian terpadu (integrated farming system).
2. Potensi dan Pengelolaan Kawasan Pertanian Lahan Basah
Kegiatan pertanian lahan basah di Kabupaten Wakatobi dapat dikatakan masih sangat minim. Potensi pengembangan pertanian lahan basah khususnya persawahan terdapat di Pulau Kaledupa pada areal seluas kurang lebih 120 Ha. Rencana pengembangan pertanian lahan basah tersebut sejalan (sepaket) dengan pengembangan saluran irigasi untuk penunjangan pencetakan sawah seluas 60 ha di wilayah Sombano.